Tidak jarang kita menyaksikan doa yang dipanjatkan oleh orang lain begitu mudahnya terkabul. Lantas kita menyangka bahwa rahasianya terdapat pada lafaz-lafaz doa yang diucapkan, padahal boleh jadi ada banyak faktor yang mengiringi doa tersebut hingga mampu membuka pintu-pintu langit lalu meraih ijabah.
Boleh jadi hamba Allah tersebut tengah berada dalam keadaan genting dan darurat. Atau ia adalah seorang hamba yang benar-benar totalitas menghadapkan hatinya dalam memanjatkan harapan hanya kepada Allah, atau sebelum berdoa dia terlebih dahulu melakukan amal kebajikan sebagai wasilah, sehingga Allah mengabulkan doanya sebagai wujud terima kasih dari-Nya, atau boleh jadi doa tersebut bertepatan dengan momen-momen terkabulnya doa.
Namun kita pun berdoa dengan lafaz-lafaz doa yang diucapkan oleh orang tersebut tanpa mengiringinya dengan faktor-faktor yang membantu terkabulnya doa. Dalam bahasa ungkapan Ibnu Qayyim al-Jauziyyah (Baca artikel Cara Menulis Nama Ibnul Qoyyim) , ini mirip dengan orang yang berobat menggunakan obat orang lain tanpa menghiraukan faktor-faktor yang menjadikan obat tersebut bekerja dengan baik padanya. Orang tersebut mendapatkan manfaat dari obatnya karena dia mengkonsumsinya pada waktu dan tata cara yang seharusnya.
Inilah yang diungkapkan oleh Ibnu Qayyim al-Jauziyyah rahimahullah dalam karyanya, ad-Daa’ wa ad-Dawaa’ (1/25):
⬅️ وَكَثِيرًا مَا تَجِدُ أَدْعِيَةً دَعَا بِهَا قَوْمٌ ، فَاسْتُجِيبَ لَهُمْ ، فَيَكُونُ قَدِ اقْتَرَنَ بِالدُّعَاءِ ضَرُورَةُ صَاحِبِهِ ، وَإِقْبَالُهُ عَلَى اللَّهِ ، أَوْ حَسَنَةٌ تَقَدَّمَتْ مِنْهُ جَعَلَ اللَّهُ سُبْحَانَهُ إِجَابَةَ دَعْوَتِهِ شُكْرًا لِحَسَنَتِهِ ، أَوْ صَادَفَ وَقْتَ إِجَابَةٍ ، وَنَحْوُ ذَلِكَ ، فَأُجِيبَتْ دَعْوَتُهُ ،
⬅️ فَيَظُنُّ الظَّانُّ أَنَّ السِّرَّ فِي لَفْظِ ذَلِكَ الدُّعَاءِ ؛ فَيَأْخُذُهُ مُجَرَّدًا عَنْ تِلْكَ الْأُمُورِ الَّتِي قَارَنَتْهُ مِنْ ذَلِكَ الدَّاعِي ،
وَهَذَا كَمَا إِذَا اسْتَعْمَلَ رَجُلٌ دَوَاءً نَافِعًا فِي الْوَقْتِ الَّذِي يَنْبَغِي اسْتِعْمَالُهُ عَلَى الْوَجْهِ الَّذِي يَنْبَغِي ؛ فَانْتَفَعَ بِهِ ، فَظَنَّ غَيْرُهُ أَنَّ اسْتِعْمَالَ هَذَا الدَّوَاءِ بِمُجَرَّدِهِ كَافٍ فِي حُصُولِ الْمَطْلُوبِ ، كَانَ غَالِطًا ، وَهَذَا مَوْضِعٌ يَغْلَطُ فِيهِ كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ
Semoga Allah menjadikan segenap doa yang kita panjatkan sampai di bawah naungan ridha dan rahmat-Nya, sehingga kita pun hanya tinggal menunggu ijabah-Nya.
Abu Ziyan Jo Saputra Halim
(Pengasuh alhujjah.com & telegram.me/kristaliman)
Artikel www.yufidia.com