إن الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا من يهده الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له ، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله
يَا أَيُّهَا الّذِينَ آمَنُواْ اتّقُواْ اللّهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مّسْلِمُونَ
يَآ أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْراً وَنِسَآءً وَاتَّقُوْا اللَّهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْباً
يَا أَيُّهَا الّذِينَ آمَنُواْ اتّقُواْ اللّهَ وَقُولُواْ قَوْلاً سَدِيداً . يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعِ اللّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزاً عَظِيماًً
أما بعد: فإن أصدق الكلام كلام الله وخير الهدي هدي محمد وشر الأمور محدثاتها وكل محدثة بدعة وكل بدعة ضلالة وكل ضلالة في النار
Ketika membuka email maka saya jumpai ada seorang kawan yang memforward sebuah artikel tentang hukuman bagi orang yang meninggalkan shalat, dimana dia cantumkan sumbernya adalah : http://www.dudung.net/artikel-islami/sanksi-meninggalkan-shalat.html
Selain itu saya jumpai banyak penceramah membawakan riwayat ini diatas mimbar – mimbar, ditulis dibuku – buku dan terakhir saya melihatnya dicetak dalam bentuk poster…wallahu musta’an.
Maka tanpa ada keraguan saya katakan hadits ini palsu, berikut penjelasannya :
Adapun hadits yang ditanyakan maka hadits tersebut panjang dan diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiallahu anhu : ” Barangsiapa yang menjaga dirinya untuk shalat lima waktu maka Allah akan muliakan dirinya dengan lima perkara : Diangkat darinya kesempitan, diangkat adzab kubur darinya, diberikan kitab catatan amalnya dari arah sebelah kanan, dan ketika melintasi shirat seperti kilat menyambar dan dimasukkan surga tanpa hisab…dan barangsiapa meremehkan maka akan dihukum oleh Allah dengan lima belas perkara : enam siksa di dunia, tiga siksaan ketika mati, tiga siksaan ketika masuk liang kubur dan tiga siksaan ketika bertemu dengan Tuhannya (akhirat).
Adapun siksa di dunia adalah :
1. Dicabut keberkahan umurnya.
2. Dihapus tanda orang shalih dari wajahnya.
3. Setiap amal yang dikerjakan, tidak diberi pahala oleh Allah
4. Tidak diterima do’anya
5. Tidak termasuk bagian dari do’anya orang-orang shalih
6. Keluar ruhnya (mati) tanpa membawa iman
Adapun siksa ketika akan mati :
1. Mati dalam keadaan hina
2. Mati dalam keadaan lapar
3. Mati dalam keadaan haus, yang seandainya diberikan semua air laut tidak akan menghilangkan rasa hausnya
Adapun siksa kubur :
1. Allah menyempitkan liang kuburnya sehingga bersilang tulang rusuknya
2. Tubuhnya dipanggang di atas bara api siang dan malam
3. Dalam kuburnya terdapat ular yang bernama Suja’ul Aqra’ yang akan menerkamnya karena menyia-nyiakan shalat. Ular itu akan menyiksanya, yang lamanya sesuai dengan waktu shalat
Adapun siksa yang menimpanya waktu bertemu dengan Tuhan:
1. Apabila langit telah terbuka, maka malaikat datang kepadanya dengan membawa rantai. Panjang rantai tersebut tujuh hasta. Rantai itu digantungkan ke leher orang tersebut, kemudian dimasukkan ke dalam mulutnya dan keluar dari duburnya. Lalu malaikat mengumumkan : ” Ini adalah balasan orang yang menyepelekan perintah Allah”. Ibnu Abbas radhiallahu anhu berkata : ” seandainya lingkaran rantai itu jatuh ke bumi pasti dapat membakar bumi.”
2. Allah tidak memandangnya dengan pandangan kasih sayang-Nya Allah tidak mensucikannya dan baginya siksa yang pedih.
3. Menjadi hitam pada hari kiamat wajah orang yang meninggalkan shalat, dan sesungguhnya dalam neraka Jahannam terdapat jurang yang disebut “Lam-lam”. Di dalamnya terdapat banyak ular, setiap ular itu sebesar leher unta, panjangnya sepanjang perjalanan sebulan. Ular itu menyengat orang yang meninggalkan shalat sampai mendidih bisanya dalam tubuh orang itu selama tujuh puluh tahun kemudian membusuk dagingnya.”
Maka kita katakan : hadits ini palsu – didustakan atas nama Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam.
Berkata Imam Adz Dzahabi rahimahullah didalam kitab beliau Mizanul Itidal bahwasanya hadits ini palsu – dan disetujui oleh Al Hafidz Ibnu Hajar rahimahullah dalam Lisanul Mizan ( 2/368-369 ) : ” Yang nampak hadits ini batil dimana munculnya dari pemalsuan yang dilakukan oleh sebagian pengikut thariqah ash shufiyyah. ”
Berkata Al Imam As Suyuthi rahimahullah : ” Hadits ini disebutkan oleh Ibnul Jauzi didalam Al Maudhu’at dan Ibnul Araaq didalam kitabnya Tanziihul Syari’ah ( 2/113-114 ) dan berkata : ” Diriwayatkan oleh Ibnu Najjar dari hadits Abu Hurairah radhiallahu anhu berkata : ….( sebagaimana lafadz diatas ) ”
Imam Adz Dzahabi rahimahullah berkata : ” Penyakitnya ada pada Muhammad bin Ali bin Abbas Ali Abi Bakar bin Ziyaad An Naisaburiy
( محمد بن علي بن العباس على أبي بكر بن زياد النيسابوري ).”
Riwayat ini juga dibawakan oleh Abu Laits As Samarqandi didalam kitabnya Tanbihul Ghafilin hal 212 – 213 dengan shighat tamridh dan dia mengatakan : ” Barangsiapa yang membiasakan shalat lima waktu secara berjama’ah maka akan diberikan oleh Allah lima perkara, kemudian menyebutkan riwayat ini….”
Dan orang – orang shufi telah menimpakan musibah kepada kitab agung milik Al Imam Adz Dzahabi rahimahullah dengan memasukkan riwayat ini kedalamnya ( Al Kaba’ir hal 17 – 18 cetakan Darul Fikr – Beirut tahun 1414 H ), dan saya ( Abu Asma Andre ) katakan : ” Adalah sebuah kejanggalan ketika Al Imam Adz Dzahabi rahimahullah menghukumi hadits ini sebagai hadits palsu, akan tetapi beliau masukkan dan berhujjah dengannya…dan ini bukanlah gaya dan metodologi Al Imam Adz Dzahabi, barangsiapa yang memperhatikan karya – karya beliau, insyaAllah akan membenarkan ucapan saya. Dan masalah ini telah dijelaskan oleh Syaikh Muhyiddin Mistu dalam tahqiq beliau terhadap Al Kaba’ir.”
Abu Asma Andre
Ciangsana – Cileungsi
18 Jumadil Ula 1433 H
سبحانك اللهم وبحمدك اشهد أن لا إله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك
Note : tulisan ini mengambil banyak faidah dari http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=37103
Dan hal ini juga bukan dalam rangka untuk melapangkan langkah bagi orang yang meninggalkan shalat…ketahuilah bahwasanya meninggalkan shalat adalah perbuatan dosa besar, akan tetapi bersamaan dengan itu tidaklah diperbolehkan membuat hadits palsu atau menyebarkan kepalsuan kepada ummat dalam rangka memperingatkan mereka agar jangan meninggalkan shalat.