Syirik adalah Anda menjadikan suatu tandingan (sekutu) bagi Allah, padahal Dia-lah yang menciptakan Anda, dan Anda menyembah selain-Nya berupa batu, atau pohon, atau bulan, atau nabi, atau syaikh, atau jin, atau binatang, atau malaikat, atau hal-hal semacamnya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi sipa yang dikehndaki-Nya.” (QS. An-Nisa: 48)
Allah juga berfirman,
“Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan surga atasnya, dan tempatnya ialah neraka.” (QS. Al-Maidah: 720
Dan Allah juga berfirman,
“Sesungguhnya mempersekutukan Allah (syirik) adalah benar-benar kezaliman yang besar.” (QS. Luqman: 13)
Dan ayat-ayat mengenai dosa besar ini sangatlah banyak.
Karena itu barangsiapa yang menyekutukan Allah, kemudian dia mati dalam keadaan sebagai seorang musyrik, maka dia termasuk penduduk neraka, secara qath’i (tidak bisa dibantah). Sebagaimana halnya orang yang beriman kepada Allah, lalu mati dalam keadaan sebagai seorang mukmin, maka dia termasuk penduduk surga; sekalipun dia (mungkin akan terlebih dahulu) diazab di neraka (karena dosa-dosa selain syirik yang pernah dilakukannya).
Dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Maukah aku tunjukkan kepada kalian dosa besar yang paling besar? Yaitu: Syirik kepada Allah…” (al-Hadis)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
“Jauhilah tujuh (dosa) yang membinasakan…” lalu beliau menyebutkan di antaranya adalah syirik.
Dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
“Barangsiapa yang mengganti agamanya (murtad), maka bunuhlah dia.”
Sumber: 76 Dosa Besar yang Dianggap Biasa, Al-Imam Al-Hafizh adz-Dzahabi, Tahqiq Muhyiddin Misti, Darul Haq Cetakan 3 2011/1432 H.
Artikel www.Yufidia.com