Pertanyaan
Dia juga bertanya, “Apakah seseorang boleh membaca Al-Qur’an sambil berbaring?”
Jawaban
Hal itu tidak mengapa, boleh seseorang membaca Al-Qur’an dengan berdiri, duduk, atau berbaring. Tidak ada dosa pada hal itu, berdasarkan firman Allah Subẖānahu wa Ta’ālā:
فَإِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلاَةَ فَاذْكُرُواْ اللّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِكُمْ – سورة النساء: 103
Artinya: “Apabila kalian telah menyelesaikan salat, berzikirlah kepada Allah dengan berdiri, duduk, dan berbaring.” (QS. an-Nisa: 103)
Zikir di sini mencakup tasbih, tahlil, dan takbir dan begitu juga membaca Al-Qur’an, karena Al-Qur’an adalah zikir. Juga berdasarkan hadis dari Aisyah —Semoga Allah meridai beliau— sebagaimana diriwayatkan Muslim dalam Sahihnya, dia berkata:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَذْكُرُ اللَّهَ عَلَى كُلِّ أَحْيَانِهِ
Artinya: “Rasulullah ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam senantiasa berzikir kepada Allah di setiap waktu.” (HR. Muslim)
Hadis ini umum mencakup ketika beliau berdiri, duduk, dan berbaring. Dalil-dalil ini umum mencakup semua itu.
Sumber: